Lonjakan Kasus Covid-19 Membuat Asrama Telkom University Menjadi Tempat Isolasi Mandiri
Written by Eksternal on 14 Juli 2021
Bandung – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Telkom Property untuk menyediakan fasilitas isolasi mandiri bagi para pasien Covid-19 di asrama kampus Telkom University, Bandung, Rabu (14/07/21).
Lonjakan kasus positif Covid-19 yang terus bertambah dan selalu memecahkan rekor setiap harinya tak henti hingga memasuki paruh kedua bulan Juli 2021. Dikarenakan lonjakan kasus ini hampir seluruh daerah di Indonesia kembali memasuki zona merah. Dilansir dari data Satgas Covid-19, hingga Rabu (14/7) terdapat 54.517 tambahan kasus baru yang terinfeksi Covid-19 sehingga secara keseluruhan sudah terdapat 2.670.046 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Karena lonjakan kasus Covid-19 yang terus meroket membuat sejumlah rumah sakit di beberapa daerah mengalami krisis ruang perawatan pasien. Untuk mengatasi hal tersebut Pemerintah Daerah setempat bekerja sama dengan pihak-pihak tertentu untuk menggunakan gedung atau ruangan tak terpakai agar dijadikan tempat isolasi para pasien Covid-19.
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) sendiri menekan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) di rumah sakit dengan cara menambah kapasitas ruang-ruang isolasi bagi pasien Covid-19 dengan berbagai pihak salah satunya yakni dengan bekerja sama dengan Telkom Property. Antara Pemda Jabar bersama Telkom Property bersinergi untuk menyiapkan fasilitas asrama mahasiswa di Telkom University untuk dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri para pasien Covid-19.
Pada tahap awal, setidaknya akan disiapkan dua gedung asrama Telkom University dengan jumlah kapasitas 260 tempat tidur setiap gedungnya untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. Gedung yang akan dipersiapkan untuk tempat isolasi sendiri terdiri dari dua gedung asrama yang letaknya merupakan yang terluar di area kampus Telkom University, pasalnya di kampus sendiri masih terdapat beberapa aktivitas yang harus dilakukan oleh para karyawan kampus.
Mengingat semakin meningkatnya jumlah kasus positif Covid-19 di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa penyiapan fasilitas isolasi mandiri di asrama Telkom University ini harus dipercepat karena saat ini kecepatan pelayanan kesehatan merupakan hal yang sangat diperlukan bagi para pasien Covid-19.
“Makanya tahap satu arahan saya tolong dikebut segera dalam dua hari ini,” ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, dalam telekonferensi bersama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Telkomedika, dan Grup Pertamedika di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (13/7/2021).
Kang Emil juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi untuk mengatur teknisnya. Ia berharap asrama tersebut bisa digunakan sebagai dua pilihan yakni tempat untuk isolasi mandiri atau tempat transit bagi pasien Covid-19 yang menuju sembuh setelah dirawat di rumah sakit.
“Saya minta Kadinkes pikirkan peruntukan apakah sebagai isolasi yang ringan, orang tanpa gejala (OTG) tapi rumahnya tidak cukup, atau sekian persen untuk pasien dari rumah sakit yang proses pemulihan,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menginstruksikan Dinkes untuk segera menyiapkan tenaga kesehatan untuk berjaga di tempat isolasi mandiri Telkom University nantinya, karena ia tidak ingin adanya kasus pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di asrama Telkom University namun tidak terakomodasi karena kekurangan tenaga kesehatan.
Berdasarkan keterangan dari Direktur Sekretariat dan Perencanaan Strategis Telkom University, Dr.Anisah Firli, hingga saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan tim dari Pemerintah Daerah Jawa Barat serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat terkait rencana penggunaan gedung asrama Telkom University sebagai tempat isolasi mandiri Covid-19.
“Ketika Tel-U dipilih untuk dijadikan tempat isolasi, ya kita harus mempersiapkan sarana prasarana sebaik mungkin, apalagi gedung tersebut kan dulunya merupakan asrama para mahasiswa yang belum terstandar sesuai protokol Covid-19, jadi akan disiapkan ke arah sana. Kapasitas gedung asrama sendiri bisa memuat sekitar 7 ribu mahasiswa baru,” ujar Dr.Anisah Firli.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat di area gedung asrama yang dijadikan tempat isolasi mandiri, namun terkait prosedurnya akan dikoordinir langsung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sebagai otoritas resmi yang ditetapkan oleh Pemprov Jabar.
Ketika nantinya asrama kampus Telkom University ini telah resmi dijadikan tempat isolasi mandiri tentunya tidak akan menjadi masalah karena seluruh kegiatan mahasiswa Telkom University semenjak terjadinya pandemi Covid-19 telah dilakukan secara daring sehingga tidak ada mahasiswa yang datang ke kampus. Terlebih asrama yang digunakan merupakan asrama yang letaknya paling luar sehingga ketika ada karyawan yang harus datang ke kampus akan tetap aman karena keduanya menggunakan jalur yang berbeda.
“Akses keluar masuk asrama yang akan digunakan untuk tempat isolasi juga memiliki jalur khusus yang tidak melewati gerbang utama, jadi itu jauh dari kegiatan kampus. Intinya, kami melihat karena situasi Covid-19 sudah seperti ini sehingga kami berusaha memanfaatkan gedung tersebut untuk kebaikan bersama khususnya untuk Pemprov Jabar dan untuk Indonesia,” ujarnya.
Setelah asrama kampus ini resmi ditetapkan sebagai tempat isolasi mandiri, nantinya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait bagaimana sistematika penggunaannya. Namun walaupun tempat isolasi mandiri ini berada di Kabupaten Bandung, seluruh masyarakat Jawa Barat tetap bisa menggunakan fasilitas isolasi mandiri ini nantinya.(TZL/MRF)
Jadi bagaimana T-Friends setujukah kalian dengan rencana penggunaan asrama Tel-U sebagai tempat isolasi mandiri ?