Current track
Title
Artist

Background

POPULASI BADAK BERCULA SATU YANG TERANCAM PUNAH DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON KINI BERTAMBAH

Written by on 20 Agustus 2021

Pandeglang, Banten – Populasi Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus) alias Badak Jawa di Kawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon meningkat dengan bertambah dua ekor (16/08/2021).

Badak bercula satu atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Badak Jawa merupakan salah satu hewan endemik langka yang masuk ke dalam kategori 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. Saat ini di Indonesia sendiri hewan ini berada di Kawasan Konservasi Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten dan menjadi ikon yang yang sangat penting di sana.

Hewan yang sangat membutuhkan pertolongan ini berstatus IUCN Critically Endangered (kritis), (hanya tinggal satu langkah lagi menemui kepunahan) dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I (hewan langka yang jumlahnya kurang dari 800 ekor di alam). Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri hingga saat ini populasi Badak Jawa ini hanya tinggal berjumlah puluhan saja.

Dilansir dari laman resmi Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, kabar baik datang karena dikabarkan bahwa populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) kini bertambah dua ekor setelah tertangkap kamera trap. Kabar bahagia ini terjadi pada bulan April dan Juni 2021 yang terpantau terjadi di Semenanjung Ujung Kulon oleh Tim Monitoring Badak Jawa TNUK.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno menyatakan bahwa kelahiran Badak Jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh (full protection) terhadap Badak Jawa dan habitatnya di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Hal ini juga merupakan bukti  optimisme yang selalu disampaikan Ibu Menteri LHK, Siti Nurbaya, bahwa di Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan flagship species. Demikian  juga optimisme bahwa tidak akan terjadi kepunahan seluruh flagship species di Indonesia, termasuk Badak Jawa.

“Ibu Menteri LHK selalu menyampaikan pesan optimisme, bahwa kita terus memastikan tidak terjadinya kepunahan seluruh flagship species,  termasuk juga Badak Jawa. Kelahiran anak Badak Jawa di tahun 2021 ini, merupakan bukti nyata terjadinya pertumbuhan populasi flagship species di Indonesia. Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu pelestarian Badak Jawa di TNUK yang juga merupakan kebanggaan masyarakat dunia ini,” tegas Dirjen Wiratno di Jakarta, (16/08).

Dengan adanya kejadian ini membuat Balai TNUK semakin semangat untuk terus melestarikan badak langka yang saat ini hanya berada di Taman Nasional Ujung Kulon (Indonesia) dan Taman Nasional Cat Tien (Vietnam). Adapun anak Badak Jawa yang baru lahir di TNUK ini terpantau berada di sekitar resort Karangranjeng, Cibandawoh, Cibunar dan Handeuleum yang memang menjadi habitat alaminya.

“Gambarnya tertangkap di Semenanjung Ujung Kulon. Jadi itu hasil identifikasi, jadi tiap bulan itu chipnya di kamera trap itu diambil dan disetorkan terus kita identifikasi dan dalam identifikasi itu tertangkap adanya populasi baru, dua ekor,” kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Dudi Mulyadi, Rabu (18/8).

Kabar baik ini merupakan kelahiran kedua pada tahun 2021 ini karena pada sebelumnya yakni di bulan Maret, kamera trap juga menangkap dua ekor anak badak di kawasan ini. Sehingga dapat disimpulkan dengan adanya penambahan 4 ekor anak badak maka hingga saat ini terdapat 75 ekor Badak Jawa yang hidup di Ujung Kulon. Adapun dari 75 ekor badak yang hidup di Ujung Kulon ini, terdapat 43 ekor jantan dan 33 nya betina. Kemudian, ada 68 ekor dewasa dan tujuh lainnya masih anak-anak.

Namun hingga saat ini keempat ekor anak badak yang baru ditemukan sepanjang tahun 2021 ini belum diberi nama oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Balai TNUK pun kini akan menyodorkan nama badak jawa itu ke KLHK untuk diresmikan.

Berita gembira kelahiran spesies endemik ini muncul di saat kondisi negara sedang dilanda pandemi COVID-19 dan berdekatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.

“Harapannya kita tetap eksis mempertahankan dan tentu meningkatkan populasi Badak Jawa. Semoga peningkatan sarana prasaran di Taman Nasional Ujung Kulon juga selalu baik, sehingga bisa optimal digunakan di lapangan,” ujar Dudi Mulyadi.(TZL)

Jadi bagaimana T-Friends senangkah kalian mendengar kabar baik ini ? Kira-kira nama yang cocok untuk bayi badak ini siapa ya ?


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *