Waspada Hepatitis Akut Misterius pada Anak
Written by Eksternal on 5 Mei 2022
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kewaspadaannya terkait temuan penyakit misterius yaitu hepatitis akut pada anak di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.
Hepatitis akut merupakan penyakit yang belum diketahui penyebabnya, dan secara resmi telah dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO. Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, tidak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Akan tetapi, pada beberapa kasus ditemukan SARS-Cov-2 dan/atau adenovirus. Pemeriksaan patogen (biologis maupun kimiawi) dinilai perlu dilakukan lebih lanjut untuk mengetahui diagnosis infeksi virus hepatitis.
Hepatitis Akut Misterius ini dapat menyerang anak-anak di bawah usia 16 tahun dan banyak terjadi pada usia di bawah 10 tahun. Gejala awal yang perlu diwaspadai dari dugaan Hepatitis Akut Misterius di antaranya ialah gangguan pencernaan seperti diare, mual, muntah, sakit perut yang kadang-kadang disertai dengan demam ringan. Jika pasien telah mengalami gejala tersebut maka dokter akan memeriksa kadar serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) yaitu enzim yang banyak dijumpai pada hati (liver).
Apabila pada pemeriksaan tersebut didapatkan salah satu atau kedua enzim ini meningkat di atas 500 internasional unit per mililiter, maka diduga pasien mengalami Hepatitis Akut. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengimbau seluruh tenaga kesehatan serta masyarakat agar tetap melakukan protokol kesehatan untuk waspada terhadap munculnya Hepatitis Akut Misterius yang muncul pada anak. (HEI)