Current track
Title
Artist

Background

CITAYAM FASHION WEEK, PEMBUKTIAN KURANGNYA RUANG PUBLIK YANG INKLUSIF DI JABODETABEK

Written by on 22 Juli 2022

Jakarta – Nama Citayam Fashion Week serta Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) kerap menjadi perbincangan publik di media sosial dalam beberapa minggu terakhir. Fenomena ini terjadi karena sejumlah remaja dari daerah tersebut yang berbondong-bondong mengunjungi daerah SCBD, Jakarta Pusat, khususnya pada daerah Dukuh Atas untuk sekedar nongkrong dan bersosialisasi yang membuat daerah ini menjadi sangat ramai, khususnya pada akhir pekan.

Keramaian tersebut mengundang banyak ide dari para remaja di sana, seperti beradu outfit hingga menggelar fashion show di penyebrangan jalan yang kini mendapat atensi publik. Tanggapan masyarakat masih bervariasi. Beberapa mengatakan hal tersebut alay dan mengganggu ketertiban. Sebaliknya, ada juga yang beranggapan itu berdampak positif sebab para remaja kini memiliki tempat untuk mengekspresikan diri mereka.

Terlepas dari variasi tanggapan masyarakat, fenomena Citayam Fashion Week seharusnya membuka mata pemerintah mengenai hal yang sering terlupakan, yaitu pentingnya keberadaan ruang terbuka publik. Pemilihan daerah Dukuh Atas yang berada di pusat kota Jakarta oleh masyarakat kota satelit seperti Bogor, Depok, Bekasi, dan sekitarnya hanya untuk hiburan cukup memprihatinkan sebab jaraknya yang jauh.

Menurut para remaja di sana, daerah Dukuh Atas terasa sangat nyaman dikarenakan akses yang mudah melalui sejumlah moda transportasi Jakarta seperti KRL, MRT, dan TransJakarta yang saling terhubung. Penataan kawasan juga sangat baik dengan tersedianya trotoar memadai, taman, dan ruang terbuka untuk aktivitas luar ruang masyarakat. “Di sini seru, banyak pilihan aktivitas, bisa main skateboard, bersepeda, atau sepatu roda,” ucap Nisa, remaja asal Bekasi, dikutip dari Republika (22/07).

Dalam konteks kurangnya ruang terbuka di daerah Jabodetabek, fenomena ini sangat dimaklumi oleh masyarakat. Kawasan SCBD yang dulunya terkesan glamor, dengan gedung-gedung tinggi serta pusat perbelanjaan mewahnya, lebih inklusif untuk semua kalangan. 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki pendapat yang senada, yaitu area publik seperti SBD seharusnya dapat dinikmati oleh semua golongan masyarakat. Ia menyebut fenomena ini sebagai ‘Demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman’ (6/7).

Pak Anies mengunjungi Citayam Fashion Week

Dengan adanya fenomena Citayam Fashion Week, diharapkan terbatasnya ruang publik selain di pusat kota Jakarta dapat menjadi sorotan, sehingga masyarakat tidak harus terpaku di satu titik seperti di Dukuh Atas untuk bersantai dan mengekspresikan diri mereka. (FTH)


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *