Dukung Pengekspresian Diri Remaja, Ridwan Kamil ingin Fenomena SCBD menular ke Jawa Barat
Written by Creative on 29 Juli 2022
Jakarta – Area di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas menjadi ruang publik favorit yang ramai didatangi oleh kalangan remaja dari daerah pinggiran ibu kota. Dimulai dari iseng-iseng membuat konten, remaja di sana akhirnya menjadi berita yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Bahkan, sekarang bermunculan berbagai penampilan artis dan tokoh publik seperti gubernur Jawa Barat yaitu Ridwan Kamil sebagai bentuk support dari mereka.
Gubernur Ridwan Kamil mengaku tak mengkhawatirkan fenomena ajang kumpul-kumpul dan pamer busana kalangan remaja yang belakangan populer disebut Citayam Fashion Week di Jakarta. Ia menambahkan, fenomena yang sama juga akan menular ke daerah naungannya, yaitu Jawa Barat.
“Fenomena Citayam ini tidak ada masalah kecuali kalau sudah melanggar seperti ketertiban, mengganggu lalu lintas, mengotori kota, menggelandang – itu harus ditertibkan. Saya sudah pernah ingatkan,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (28/07).
Walaupun sebagian masyarakat beropini Citayam Fashion Week merupakan masalah moral, Pak Ridwan Kamil tidak menggeser keputusannya yang menganggap fenomena tersebut bukan sebuah masalah selagi para remaja tersebut tidak membuang sampah sembarangan atau mengotori kota tersebut.
Emil mengatakan, remaja saat ini membutuhkan ruang untuk berekspresi. Dengan demikian sudah sewajarnya pemerintah mewadahi ekspresi positif tersebut. “Karena faktor usia remaja butuh ruang ekspresi. Saya kira nggak ada masalah, diwadahi saja,” katanya.
Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) juga turut mengatur lalu lintas di lokasi peragaan busana Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (27/7/2022). Sejumlah petugas gabungan dari Dishub dan Satpol PP melakukan penjagaan dan normalisasi fungsi zebra cross untuk penyeberangan serta perlintasan kendaraan motor dan mobil.
Hal tersebut dilakukan untuk mewadahi aktivitas remaja tetapi tetap menurunkan keresahan masyarakat akan kegiatan di jalan umum. “Jangan digeser substansi ekspresinya,” kata Emil terkait upaya tersebut. (NBT)