STOP BULLYING NOW!
Written by Eksternal on 2 Juni 2023
Video viral yang diunggah di salah satu media sosial, sedang menjadi perbincangan. Video yang diunggah oleh akun tiktok @satriabagus60, memperlihatkan seorang ayah yang terpaksa memassukan anaknya yang normal ke sekolah SLB dikarenakan anaknya sering dirundung oleh teman-temannya. Dalam video tersbut dijelaskan yang artinya “terpaksa dimasukan karena selalu diganggu oleh temannya, bukunya disobek-sobek” dengan bahasa jawa. Sang anak pun menjelaskan, dia takut terhadap temannya karena sering diganggu.
Indonesia menempati posisi kelima tertinggi dari 78 negara sebagai negara yang paling banyak mencatat kasus perundungan di lingkungan sekolah. Dari video tersebut yang menjadi pertanyaan utama “Dimanakah peran seorang guru?”. Ironis namun inilah fakta, lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi lingkungan ternyaman kedua dimana kita seharusnya merasa aman, nyaman dalam menuntut ilmu demi masa depan. Faktanya jauh berbeda, tak banyak anak yang merasa aman baik di lingkungan rumah dan sekolah. Lalu dimanakah tempat yang nyaman dan aman untuk kita semua?
Dalam banyak kasus, bullying memiliki efek negatif jangka panjang tidak hanya pada korban, tetapi juga pada pelakunya, baik secara fisik maupun mental. Bagi korban, bullying merupakan prediktor depresi yang signifikan. Mereka cenderung mengalami kecemasan dalam interaksi sosial, memiliki harga diri yang rendah, merasa kesepian dan cenderung mengalami masalah kesehatan mental dan menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan risiko kesehatan fisik dan mental, sosial dan pendidikan anak dan remaja yang buruk. Perlu ketegasan dalam mencegah persoalan bullying. Diharapkan, kepada para pendidik dan orang tua untuk berperan tegas dalam kasus bullying, untuk mendidik anak-anaknya supaya tidak menjadi predator perundungan dan lebih menjaga anak-anaknya. Semua sama di mata tuhan? Kiasan yang sering kali didengar, namun tidak diterapkan dalam kehidupan.
Bangsa tidak akan pernah berkembang karena Generasi muda tidak akan pernah tumbuh dalam penindasan, jiwanya akan selalu mati dalam dendam
STOP BULLYING, NOW!
(KAR)