KENDARAAN BARU IKN TAKSI TERBANG MASUK KE DALAM TAHAPAN TRANSFER TEKNOLOGI
Written by Eksternal on 16 Oktober 2024
Mohammad Ali Berawi, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), baru-baru ini mengungkapkan bahwa teknologi taksi terbang kini telah mencapai tahap penting dalam proses kerjasama transfer teknologi. Proses ini melibatkan beberapa pihak, termasuk Hyundai Motors Company (HMC), Korea Aerospace Research Institute (KARI), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
HMC saat ini sedang merancang penerapan tiga tahap peta jalan untuk mobilitas cerdas udara, yang dikenal sebagai Urban Air Mobility-Advance Air Mobility (UAM-AAM), serta integrasi mobilitas cerdas darat di Indonesia. Berikut adalah garis waktu penerapan teknologi ini:
Tahap I (2024-2025)
Pada tahap ini, akan dilaksanakan proof of concept (PoC) atau uji coba untuk menguji kelayakan investasi dan melakukan studi bersama. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyusun kebijakan yang diperlukan untuk mendukung pengembangan lebih lanjut.
Tahap II (2026-2028)
Tahap selanjutnya mencakup penyediaan layanan, pembangunan pusat riset dan pengembangan (R and D) yang berkaitan dengan UAM-AAM, serta penelitian teknologi dan pembentukan model bisnis di Indonesia.
Tahap III (2029)
Tahap akhir adalah komersialisasi, yang mencakup pengembangan industri terkait UAM-AAM dan upaya membangun serta memperluas ekosistem mobilitas udara yang cerdas.
Selain itu, terkait dengan trem otonom terpadu (TOT), tim penilai telah melakukan evaluasi dan penilaian terhadap berbagai skenario operasional. Penilaian ini mencakup aspek-aspek seperti kecepatan dengan batas tertentu, kapasitas, mekanisme tanpa awak, serta pergerakan dan faktor-faktor lainnya.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memimpin inovasi dalam teknologi transportasi dan berkontribusi pada mobilitas yang lebih berkelanjutan di masa depan.