Current track
Title
Artist

Background

Mengapa waktu maghrib terasa lebih lama saat Ramadhan?

Written by on 14 Maret 2025

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling dinantikan oleh kalangan umat muslim di seluruh dunia. Terutama dengan arti dari bulan puasanya sendiri yang tidak hanya untuk menahan lapar dan haus saja, melainkan untuk memperbanyak amal ibadah, meningkatkan ketakwaan dan juga mempererat hubungan dengan sesama. Ramadhan juga sering disebut bulan penuh keberkahan sebab mengajarkan kita memaknai hidup dengan kesabaran, empati, dan pengendalian diri.

Amal ibadah dapat diperbanyak dengan melaksanakan sholat sunnah seperti Tarawih dan Witir yang dilakukan malam hari sedangkan mempererat hubungan sesama dengan melaksanakan buka bersama sebagai platform untuk berbincang dan menikmati momen ramadhan secara bersama-sama. T-Friends udah pada ikut bukber apa aja ni? kelas? UKM? atau alumni?

Nah, salah satu momen yang paling ditunggu saat bulan Ramadhan adalah adzan maghrib yang menandakan boleh makan dan minum setelah menahan seharian. Padahal selama sehari-hari biasanya adzan maghrib terasa lebih cepat, kenapa bisa ya? dilihat dari jadwal pun hanya berbeda sekitar 5 menit dari jadwal biasanya.

Ternyata bukan hanya T-Friends yang pernah merasa dan bertanya seperti ini, tetapi hampir semua orang mengalami hal yang sama. Hal ini ada kaitannya dengan persepsi otakĀ kita terkait waktu. Tubuh kita tidak mendapatkan asupan makanan maupun minuman sehingga memunculkan perasaan tidak sabar atau atensi yang berlebih terhadap waktu Maghrib. Lalu, menahan lapar seharian bisa saja terasa membosankan sehingga kita terfokus pada makanan dan minuman yang membuat kita merasa tiap detik dan menit terasa lebih lama.

Seperti halnya ketika mengerjakan hal yang seru, waktu terasa cepat berlangsung dibandingkan dengan mengerjakan suatu hal yang sulit dan membosankan, waktu terasa lebih lama. Ini semua karena persepsi otak yang mempengaruhi cara kita bertindak dan menyimpulkan suatu hal.

Bagi beberapa orang, puasa akan membuat terasa lesu dan lemas. Ketika perut kosong, manusia akan cenderung untuk mencari solusi yaitu dengan makan atau minum karena merasa terdesak perlu melakukannya. Dan juga rutinitas harian yang berubah drastis, seperti tidur di jam 10 malam namun harus bangun di jam 3 untuk makan sahur, membuat tubuh beradaptasi kembali dengan hal baru dan memikirkan kapan waktu berbuka tiba. Sehingga, di minggu pertama dan kedua ramadhan terasa berat, setelah itu? akan terasa ringan karena tubuh sudah merespon baik dengan perubahan yang ada.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan, Marhaban ya Ramadhan!


Reader's opinions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *