Dihina Tak Tumbang, Dua Bersaudara Ini Jadi Miliader Karena Mixue!
Written by Eksternal on 13 April 2025
Siapa yang tidak kenal dengan brand es krim asal China yang memiliki harga murah dan terjangkau? Dengan tema toko yang berwarna merah dan Snow King maskot yang lucu sebagai simbol brandnya, Mixue berhasil menarik perhatian industri food and beverage di seluruh dunia. Mixue memiliki peran utama di industri F&B, bahkan memiliki lebih dari 45.000 cabang yang ternyata menyalip cabang McDonald di seluruh dunia.
Strategi untuk menjual bubble tea dengan harga yang lebih murah dari pasaran ternyata membawa pengaruh yang luar biasa untuk kesuksesan Mixue. Di saat perusahaan lain menjual bubble tea di harga Rp50.000 atau lebih, Mixue berinovasi untuk menjual bubble tea di harga Rp10.000-an tanpa mengurangi kualitas produknya.
Kerajaan bisnis ini dimulai oleh anak muda berusia 21 tahun yang tidak memiliki uang dan memutuskan untuk memulai bisnis kedai es serut dengan meminjam modal kepada sang nenek. Namun, bisnisnya ini tidak berjalan dengan lancar dan gagal total sehingga dia memutar otak untuk memulai bisnis yang baru pada dua tahun kemudian.
Dua tahun kemudian, dia mencoba lagi dengan nama kedainya yaitu “Mixue Bingcheng” yang memiliki arti “Sweet Snow Palace” dan secara tiba-tiba dirinya menyadari sesuatu bahwa banyak konsumen yang menginginkan bubble tea tapi tidak mampu untuk membeli dengan harga yang begitu mahal di pasaran pada saat itu.
Strategi harga produk yang murah di Mixue terjadi karena mereka juga memproduksi sendiri dan sekarang 99,8% tokonya dioperasikan oleh franchise. Mixue mendapatkan profit dari hasil jualan bahan produksi dan peralatan ke seluruh franchisenya, yang lebih hebatnya lagi Mixue memiliki pabrik sendiri yang digunakan untuk membuat bahan produksi, sirup, dan bubble tea. Dua bersaudara yang dulu dipandangan rendah oleh orang-orang, kini berhasil menjadi miliader dengan kesadarannya atas pangsa pasar dan potensi pasar yang ada.